Om Swastiastu
"Sebelum dibaca postingan puniki, mohon bantuannya untuk melike FP
puniki dan jika dirasa bermanfaat bisa dishare ke semeton lainnya".
Adalah anugrah yang luar biasa dari Ida Sanghyang Widhi Wasa kepada
umat hindu Belgia dan Eropa telah berdiri megah sebuah pura di kawasan
taman wisata burung Parc Paradisio yang diberi nama Pura Agung Santi
Bhuwana. Tepatnya Senin Umanis Medangkungan tanggal 18 mei 2009 lalu,
berlangsung upacara suci pemelaspasan Pura Agung Santi Bhuwana.
Dentingan suara genta dua sulinggih Ida Pedanda Putra Telabah dan Ida
Pedanda Panji Sogata, semerbak wangi bunga dan dupa beserta alunan
gamelan gong kebyar dari sekehe gong Saling Asah Belgia menghanyutkan
keharuan komunitas nyame Bali di Belgia. Betapa tidak, prosesi ritual
dengan pra sarana bebantenan langsung dari Bali telah melepaskan
kerinduan mereka akan suasana magis bali yang dicintai.
Pura
ini terbuat dari batu paras hitam yang dibangun diatas tanah sawah
bertingkat, terasering (berundag-undag), terdiri dari candi bentar, bale
gong, bale kulkul, kori agung, bale piyasan, pengaruman, meru tingkat
5, dugul, gedong dan padmasana. Umbul-umbul, lelontekan, penjor,
wastra/pakaian putih kuning tersebar menghiasi seluruh pelinggih serta
pelataran jaba pura. Seluruh prosesi ritual keagamaan seperti mecaru,
prayascita, nanem pedagingan, ngenteg linggih dan upacara
persembahyangan berjalan dengan baik dan lancar.
Pemelaspasan
pura ini merupakan bagian utama dari rangkaian kegiatan peresmian taman
Indonesia (The Kingdom of Ganesha ) yaitu sebuah kompleks taman
Indonesia seluas 6 hektar di dalam area taman wisata Parc Paradisio yang
berukuran 55 hektar. Disamping bangunan pura juga terdapat miniatur
candi prambanan, replika borobudur, pura gunung kawi, rumah toraja, desa
timor beserta aneka flora dan fauna tropis Indonesia. Peresmian acara
ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik
didampingi Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib
Riphat Kesoema, Menteri Urusan Ekonomi dan Tenaga Kerja dan Warisan
Budaya wilayah Walonia Belgia Jean Claude Marcourt serta Eric Domb, CEO
Parc Paradisio.
Lebih dari 800 undangan serta ratusan umat
hindu baik yang berasal dari Belgia, Jerman, Belanda dan Perancis
memadati pelataran taman indonesia. Dalam sambutannya Menteri Jero Wacik
menyampaikan taman Indonesia di Belgia ini, dengan pura Bali sebagai
iconnya akan menjadi pintu dan jendela untuk mengenal Indonesia. Tidak
itu saja, ini merupakan sebuah penghargaan dan kehormatan bagi bangsa
Indonesia. Sementara itu Dubes RI Brussel, Nadjib Riphat Kesoema
mengatakan taman Indonesia tidak hanya mendekatkan Indonesia kepada
masyarakat Eropa, tapi juga merupakan pengakuan bahwa Indonesia memiliki
keunikan yang menarik bagi dunia dan menjadi perhatian bangsa lain.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Sumber : http://www.isi-dps.ac.id/berita/umat-hindu-belgia-miliki-pura-megah
"Sebelum dibaca postingan puniki, mohon bantuannya untuk melike FP puniki dan jika dirasa bermanfaat bisa dishare ke semeton lainnya".
Adalah anugrah yang luar biasa dari Ida Sanghyang Widhi Wasa kepada umat hindu Belgia dan Eropa telah berdiri megah sebuah pura di kawasan taman wisata burung Parc Paradisio yang diberi nama Pura Agung Santi Bhuwana. Tepatnya Senin Umanis Medangkungan tanggal 18 mei 2009 lalu, berlangsung upacara suci pemelaspasan Pura Agung Santi Bhuwana. Dentingan suara genta dua sulinggih Ida Pedanda Putra Telabah dan Ida Pedanda Panji Sogata, semerbak wangi bunga dan dupa beserta alunan gamelan gong kebyar dari sekehe gong Saling Asah Belgia menghanyutkan keharuan komunitas nyame Bali di Belgia. Betapa tidak, prosesi ritual dengan pra sarana bebantenan langsung dari Bali telah melepaskan kerinduan mereka akan suasana magis bali yang dicintai.
Pura ini terbuat dari batu paras hitam yang dibangun diatas tanah sawah bertingkat, terasering (berundag-undag), terdiri dari candi bentar, bale gong, bale kulkul, kori agung, bale piyasan, pengaruman, meru tingkat 5, dugul, gedong dan padmasana. Umbul-umbul, lelontekan, penjor, wastra/pakaian putih kuning tersebar menghiasi seluruh pelinggih serta pelataran jaba pura. Seluruh prosesi ritual keagamaan seperti mecaru, prayascita, nanem pedagingan, ngenteg linggih dan upacara persembahyangan berjalan dengan baik dan lancar.
Pemelaspasan pura ini merupakan bagian utama dari rangkaian kegiatan peresmian taman Indonesia (The Kingdom of Ganesha ) yaitu sebuah kompleks taman Indonesia seluas 6 hektar di dalam area taman wisata Parc Paradisio yang berukuran 55 hektar. Disamping bangunan pura juga terdapat miniatur candi prambanan, replika borobudur, pura gunung kawi, rumah toraja, desa timor beserta aneka flora dan fauna tropis Indonesia. Peresmian acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik didampingi Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema, Menteri Urusan Ekonomi dan Tenaga Kerja dan Warisan Budaya wilayah Walonia Belgia Jean Claude Marcourt serta Eric Domb, CEO Parc Paradisio.
Lebih dari 800 undangan serta ratusan umat hindu baik yang berasal dari Belgia, Jerman, Belanda dan Perancis memadati pelataran taman indonesia. Dalam sambutannya Menteri Jero Wacik menyampaikan taman Indonesia di Belgia ini, dengan pura Bali sebagai iconnya akan menjadi pintu dan jendela untuk mengenal Indonesia. Tidak itu saja, ini merupakan sebuah penghargaan dan kehormatan bagi bangsa Indonesia. Sementara itu Dubes RI Brussel, Nadjib Riphat Kesoema mengatakan taman Indonesia tidak hanya mendekatkan Indonesia kepada masyarakat Eropa, tapi juga merupakan pengakuan bahwa Indonesia memiliki keunikan yang menarik bagi dunia dan menjadi perhatian bangsa lain.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Sumber : http://www.isi-dps.ac.id/berita/umat-hindu-belgia-miliki-pura-megah
Posting Komentar