Memaknai Hari Raya Tumpek Landep

Om Swastiastu

 "Sebelum dibaca postingan puniki, mohon bantuannya untuk melike Fanspage/halaman puniki dengan mengklik like/suka di pojok kanan atas dan jika dirasa bermanfaat bisa dishare ke semeton lainnya".


Hari raya Tumpek Landep sendiri merupakan rentetan setelah hari raya saraswati, dimana pada hari ini umat hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati. Perbedaan hari raya Saraswati dengan hari raya Tumpek Landep adalah dimana pada saat hari raya Saraswati umat hindu melakukan puji syukur atas turunnya ilmu pengetahuan dimana diimplementasikan dengan mengupacari berbagai sumber-sumber ilmu pengetahuan, seperti buku, lontar, prasasti dan berbagai sumber-sumber sastra dan ilmu pengetahuan lainnya. Sedangkan pada hari raya Tumpek Landep lebih mengucapkan puji syukur kepada Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugrahi kecerdasan dan ketajaman pikiran kepada manusia yang mana dari pikiran-pikiran  tersebut melahirkan daya cipta rasa dan karsa manusia dalam menciptakan sesuatu (output) yang dapat mempermudah kehidupannya untuk mencapai kebahagiaan.

Hari raya tumpek landep jatuh setiap Saniscara/hari sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang arinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, jadi Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca Wara diakhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu). Sedangkan Landep sendiri berarti tajam atau runcing, maka dari ini diupacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris.

Dalam perkembangan zaman dan teknologi, perayaan hari raya Tumpek Landep tidak hanya mengupacarai benda-benda sakral/pusaka seperti keris dan peralatan persenjataan, melainkan juga benda-benda lain yang memiliki manfaat positif yang memberikan kemudahan dalam segala aktivitas dan kehidupan manusia. Adapun benda-benda tambahan yang juga sering kita lihat diupacarai para hari tumpek landep ini antara lain : motor, mobil, sepeda, computer, laptop, mesin pabrik, dan benda-benda lainnya.

Bagi umat hindu di Bali, senjata yang paling utama dalam kehidupan ini adalah pikiran, karena pikiranlah yang mengendalikan semuanya yang ada. Semua yang baik dan yang buruk dimulai dari pikiran, maka dari itu dalam perayaan hari Tumpek Landep ini kita diharapkan agar senantiasa menajamkan pikiran lewat kecerdasan dan mengendalikan pikiran lewat norma-norma agama dan budaya.

Begitu tingginya filosofi orang-orang Bali yang sangat memaknai segala sesuatu yang ada di dalam kehidupannya. Ini juga yang membuat Bali dikenal sangat unik dan eksotis bagi orang-orang yang pernah mengunjunginya. Hendaknya budaya-budaya nusantara seperti inilah yang sepatutnya kita lestarikan sebagai bentuk warisan para leluhur, yang menunujukkan jati diri dan karakter bangsa di tanah Nusantara. Semoga segala pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Om Santih, Santih, Santih, Om


oleh : Pinandita I Ketut Adi Wibardi
 

Tujuan Hidup menurut Hindu

Dharma artha kama moksanam sariram sadhanam
( Brahma Purana 228.45 )

Seperti menaiki sebuah tangga dengan 4 buah anak tangga
Tatah swayambhurbhagawan
Awyaktowyanjayannidam
Maha bhutadi wrttaujah
Predurasitta manudah (  Weda Smrthi Bab I.6 )
Artinya :
Kemudian dengan kekuatan tapa-Nya, Ia yang Maha ada menciptakan ini,
Maha butha ( unsur alam semesta ) dan lainnya nyata terlihat  melenyapkan kegelapan
So, bhidhyaya carirat
Swatsisrksur wiwidhah prajah,
Apa ewa sasarjadan tasu   (  Weda Smrthi Bab I.6 )
Artinya :
Ia yang menciptakan berbagai ciptaan ,
menjadikan dirinya sendiri,
diciptakannya mahluk-2 hidup yang beraneka ragam ,
mulai dengan memikirkannya,
diciptakannya air  dan meletakkan benih ke dalam

a)    Berdasarkan sloka tersebut diatas, maka dengan kekuatan tapanya Hyang Widhi beryadnya, mengorbankan dirinya untuk  menciptakan 

b)   Alam dan isinya termasuk kita, sehingga dalam perjalanan hidup manusia agar memproleh kebahagiaan  dibutuhkan tuntunan dan bantuan  Hyang Widhi dan alam sekitar, Rochaniawan, para pendahulu kita . Beliau telah mengorbankan dirinya kepada kita maka kitapun  wajib membalasnya seakan kita membayar hutang kepada beliau kendatipun beliau tidak mengaharapkannya. Hutang tersebut dalam Hindu disebut 

c)    Tri Rna ( 3 hutang ) yaitu : Dewa Rna ( Hutang kepada Hyang Widhi ), Rsi Rna ( Hutang kepada Pemuka agama, Pitra Rna ( hutang kepada leluhur, orang tua dan antar manusia ).

d)   Dalam mencapai tujuannya  manusia tidak terlepas dari gangguan gelombang kehidupan yang menerpanya ( Sad Ripu, Sapta Timira  dll ), sehingga  agar tidak  tenggelam dalam gelombang Asuri Sampad dibutuhkan pedoman hidup sebagai kompas mengarungi pasang surutnya gelombang kehidupan sebagai stabilisator hidup ;  dengan melaksanakan tiga gerak atau prilaku yang baik dan benar yang disebut 

e)    Tri Kaya Parisuda ( Manacika = pikiran, Wacika = perkataan dan Kayika = prilaku yang baik dan benar ) sebagai INPUT,  dengan strategie pelaksanaannya YANG SISTEMIK  melalui 4 jalan yaitu 

f)    Catur Marga  : Karma Marga ( prilaku terpuji ), Bhakti Marga ( sembahyang dan doa ) , Jnana Marga ( Ilmu pengetahuan ) dan Raja Marga ( tapa brata ,Yoga semadi  ) . Dengan catur marga diharapkan Tri Rna DAN tujuan manusia dapat tercapai melalui proses atau korban suci  yang disebut  dengan :g)   Panca Yadnya yaitu : Dewa Yadnya, resi yadnya, Manusia yadnya, Pitra Yadnya dan Butha Yadnya. Dengan terlaksananya Panca Yadnya maka akan terlahir manusia yang budiman ( beriman ) sebagai out put, sehingga bermanfaat ( benefit ) karena akan tercipta keseimbangan hubungan manusia dengan Hyang Widhi , hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan.( Tri Hita Karana )

h)   Dengan kebajikan/Iman sebagai landasan utama maka tujuan manusia Hindu akan tercapai seperti halnya sebuah tangga dengan empat anak tangga. Kita menapaki anak tangga itu satu demi satu supaya kita sampai diatas dengan selamat. Kita tidak boleh melompat atau mengabaikan salah satu anak tangga. Hindu dilatih hidup dengan terencana tahap demi tahap sehingga out comenya adalah : Darma, Arta dan Kama ( Tujuan Keluarga Hindu ) sesuai kitab suci Weda ( Brahma Purana 228.45 ).

Kita awali  hidup ini dari tangga pertama yaitu : Kebajikan ( virtues ) atau kebenaran ( Darma ) sebagai landasan utama, selanjutnya tangga ke dua yaitu : Keberhasilan ( sukses ) dalam pengertian pemenuhan kebutuhan atau harta. Dari harta akan terwujud rasa kepuasan, kesenangan ( pleasure ) atau kama, tetapi kalau kita melompati salah satu anak tangga apalagi kita hanya berpijak hanya pada Arta dan Kama, maka tujuan hidup kita  akan penuh kepalsuan, kesedihan,penderitaan, kegagalan karena tidak dilandasi oleh Dharma tapi keangkaramurkaan.

i)     Apabila setiap langkah kita landasi dengan Dharma maka dampaknya ( Impact ) dan endingnya adalah : Moksartham Jagadhita Ya. ca Iti Dharma ( Kebahagiaan lahir dan bathin ). Makanya sertakan Tuhan dalam setiap Langkahmu..

Kesimpulannya :
 Input ( Darma/Tri Kaya Parisuda ), Proses ( Panca Yadnya ), Out Put ( Manusia Budiman ), Out Come ( Arta & Kama diperoleh berdasarkan Darma ), Manfaatnya / Benefit  ( Tri Hita Karana ) , Dampaknya ( Impactnya ) : kebahgian lahiriah batiniah sebagai tujuan akhir.
       
Om Santih, Santih, Santih, Om                                                     

 Pati, MARET 2010 
 I Gst Putu Suardika
 

Patung Bung Karno, Right Patung In Wrong Place ( Berharap Patung Wisnu Murti Kembali )

Om Swastiastu

Mudah-mudahan judul di atas bener, masalahnya saya nggak fasih berbahasa Inggris. Yap topik patung sekarang memang lagi hot di Tabanan Bali. Pemicunya adalah dibongkarnya Patung Wisnu Murti di kawasan Catus Pata Kediri Tabanan.. Patung yang berdiri megah bahkan baru saja dicat dengan indah kini telah menjadi puing.

Patung Wisnu Murti ini rencananya akan di ganti dengan Patung Soekarno sebagai simbol Nasionalisme dan juga sebagai identitas jalan bypass Kediri Pesiapan yang kini telah berganti nama menjadi Jalan Ir. Soekarno.

Sebuah tujuan mulia untuk mendirikan Patung seorang Proklamator Bangsa ini. Namun disini yang menjadi polemik adalah kenapa harus membongkar Patung Wisnu Murti yang sangat sakral bagi Masyarakat Bali? Tidakkah pemegang kebijakan di gumi Tabanan memikirkan perasaan masyarakat Tabanan yang mayoritas adalah umat Hindu?

Saya sendiri sangat setuju Pendirian patung Bung Karno di Tabanan, Tapi yang sangat saya tidak setuju adalah pembangunan Patung Bung Karno harus dengan membongkar simbol- simbol Hindu dan Budaya Bali. Tidakkah ada tempat lain di Tabanan ini untuk mendirikan Patung Bung Karno..Di taman kota misalnya atau di seputar Jalan Soekarno tanpa harus membongkar Patung Wisnu Murti yang merupakan simbol "Kemarahan Dewa Wisnu terhadap Keangkaramurkaan di bumi ini".

Semoga saja keangkaramurkaan tidak makin merajalela di gumi tabanan setelah dibongkarnya patung Wisnu Murti.





Tiang sebagai rakyat kecil cuma berharap kalau bisa kembalikan lagi Patung Wisnu Murti ke tempatnya semula dan bangun Patung Bung Karno di tempat yang lainnya.

Dumogi je pemimpin di Tabanan mau mendengarkan aspirasi di masyarakat demi Keajegan Gumi Tabanan.

Om Santih, Santih, Santih, Om

 

Jadilah Legenda, Musik Penggugah Nasionalisme


Om Swastiastu
supermanisdead.net

Pagi ini seperti biasa tiang bangun kesiangan dan langsung ngidupin tv kebetulan pas ada chanel musik di dewata tv, biasa chanel musik lagu berbahasa bali yang sangat tiang gemari. Tapi pagi ini ada satu lagu berbahasa Indonesia yang dibawakan oleh 3 orang anak Bali yang sudah cukup mempunyai nama besar di blantika musik Indonesia.

Yap Superman Is Dead band (SID) yang sangat fenomenal dan membanggakan bagi tiang walau baru beberapa kali menonton konsernya secara langsung namun nama SID begitu melekat di telinga dan hati tiang. Karena SID mungkin adalah salah satu dari sedikit seniman musik asal Bali yang mampu menembus dan eksis di Ranah Musik negeri ditengah gempuran musik cengeng. Sebuah grup Band yang menurut tiang sangat Idealis dan sangat Nasionalisme. SID juga bagi tiang merupakan sebuah alat perlawanan terhadap tirani.

Kini dalam single terbaru mereka kembali mengobarkan rasa Nasionalisme dan Kebhinekaan yang menjadi fondasi negeri kita di tengah banyakanya konflik SARA yang menggempur Persatuan Bangsa ini. Jadilah Legenda sebuah judul lagu yang sarat makna Nasionalisme. Sebuah lagu yang menurut tiang wajib di dengar dan dinanyikan oleh setiap orang yang mengaku Pancasilais. Bagaimana tidak karena dalam lirik lagu ini kita diajarkan untuk selalu Bangga dan selalu menjadi seorang yang mencintai Bangsa Indonesia. Berikut lirik lagu  Jadilah Legenda :

Hembus angin yang terasa panas
Keringat menetes di dada
Tiada henti kau berjuang keras
Demi cinta
Untuk indonesia jadilah legenda
Walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri di sini
Untuk indonesia jadilah legenda
Kita bisa dan percaya

Darah indonesia
Akulah halilintarmu
Darah Indonesia
Menggelegar untuk selamanya
Darah Indonesia
Walau badai menghadang kau takan pernah menghilang

Walau badai menghadang
Kau takkan pernah hilang

Belum cukup sampai disitu, dalam video klipnya SID menyuguhkan betapa indahnya negri kita Indonesia dengan Keaneka ragamannya, Suku , Agama, Ras dan Status sosialnya bukanlah penghalang persatuan dan kesatuan Indonesia. Justru Keanekaragaman ini menjadi kekuatan agar negeri kita menjadi kuat dan besar.

Dan ada terselip kata-kata yang sangat mengharukan dan menggugah hati kita ketika menonton video klip karena di akhir klip Jadilah Legenda terselip kata-kata berikut ini

Meski saya tak terlahir sempurna
tapi saya sangat bangga lahir di negara
yang sangat kaya dan penuh warna ini
banyak cinta dan rasa hormat
tumbuh dibawah pelangi bhineka
yang melintas sabang hingga merauke
sabar berharap agar bangsa ini
tetap puspawarna selamanya
dan keadilan serta potensi alam bangsa ini
bisa dinikmati oleh semua warga Indonesia,
Tak peduli apapun
Suku
Agama
Ras
dan Status sosialnya


Teruslah berkarya Superman Is Dead, Jadilah Legenda bagi negri ini. Semoga Indonesia tetapa berdiri tegak di jagad raya.
Om Santih, Santih, Santih Om
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Om Swastiastu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger