Seluruh media sekarang dipenuhi oleh Pro Kontra diselenggarakannya Miss World di Negeri yang kaya akan budaya yang adi luhung... Para pemrotes ajang ini datang dari ormas-ormas yang selama ini sering memenuhi headline media dengan aksi anarkis mereka menuduh bahwa ajang Miss World hanyalah ajang untuk mengumbar kemolekan tubuh wanita dan sangat tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Melihat hal itu saya jadi tergelitik, apakah mereka tidak sadar dan lupa ngaca. Apa kelakuan mereka udah sesuai budaya Nusantara...??? Apakah teriak teriak dijalan mukulin orang seenak udelnya juga merupakan budaya Negeri Indonesia...
Soal Budaya, Bali bisa dibilang sangat kuat mempertahankan dan melestarikan budaya dan kearifan lokal tidak seperti anggota ormas yang gak tahu dapet budaya barbar itu dari mana.
Kalau bicara soal maksiat apa kalian yakin mayoritas pelaku maksiat itu orang Bali yang beragama Hindu?
Masalah kriminal juga kalian bisa cek sendiri di Lp Kerobakan. Jadi sebelum menyebut Bali sebagai pulau maksiat kalian harusnya ngaca dulu.
Miss World itu kalau kita ngelihat dari sudut pandang yang positif sangat banyak manfaatnya. Para
penentang misss world selama ini hanya menuduh kalau Miss World hanyalah kontes mengumbar aurat..mereka mungkin saja nggak tahu apa syarat untuk
menjadi pemenang miss world n apa yg telah dilakukan pemenang miss world
selama ini. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dikuasai kontestan
Miss World untuk memenangkan kontes tersebut.
Berikut
ini adalah hal-hal yang harus dikuasai kontestan Miss World untuk
memenangkan kontes tersebut.
1) Penguasaan memilih gaun,
2) Penguasaan
memilih pakaian renang.
3)Pengetahuan dan penerapan diet.
4) Menata
rambut, make up dan senyum.
5) Intelektual dan pengetahuan umum.
Poin
5, Intelektual dan pengetahuan umum adalah poin terberat. Untuk
mempersiapkan diri menjadi pemenang Miss World, selain harus mampu
berpidato di depan publik, kontestan harus menguasai pengetahuan
mengenai:
Poin
5, Intelektual dan pengetahuan umum adalah poin terberat. Untuk
mempersiapkan diri menjadi pemenang Miss World, selain harus mampu
berpidato di depan publik, kontestan harus menguasai pengetahuan
mengenai:
Aborsi dan hak-hak reproduksi
Achievement
Usia dan manula
Pelanggaran hukum dan pelanggaran lalu lintas
Pacar, pacaran dan pernikahan
Karir dan pekerjaan
Pandangan mengenai bedah plastik
Pengetahuan mengenai negara dan pariwisata
Kasus-kasus hukum yang terjadi dan kasus pada Mahkamah Agung
Hukuman mati
Perceraian
Obat-obatan, alkohol dan rokok
Masalah-masalah ekonomi dan perekonomian
Pendidikan dan sekolah
Pemilihan umum, dan pengetahuan tentang partai politik
Kebijakan energi dan lingkungan
Hiburan, TV dan Bioskop
Etika, kecurangan dan pencurian
Euthanasia
Iman, agama dan spiritual
Keluarga, orang tua, menjadi orangtua, kehidupan anak-anak
Kehidupan wanita
Persoalan kesetaraan gender
Kebebasan berbicara
Pertemanan dan menjalin hubungan
Ibu negara dan wanita-wanita yang berkarir di dunia politik
Perjudian
Tujuan dan cita-cita
Kepemilikan senjata
Jaminan kesehatan
HIV/AIDS
Homosexual
Imigran gelap
Masalah-masalah kesehatan
Masalah-masalah moral
Penggunaan nuklir dan perang nuklir
Ketelanjangan
Internet
Poligami
Politik dan masalah-masalah politik dalam negeri
Politik internasional
Pandangan politik
Pornography
Presiden dan Presidensial
Press, media dan reporter
Ras dan diskriminasi
Kegagalan
Role Model
Sex dan hidup bersama
Olah raga
Sukses, dan bagaimana menjadi sukses
Undang Undang
Terorisme dan keamanan nasional
Pengalaman traveling
Kehamilan tanpa pernikahan
Wanita dan politik
Tokoh-tokoh politik
Tokoh-tokoh penting dunia
Sejarah nasional
Sejarah internasional
Kejahatan dan tindakan kriminal
Militer dan perang
Dari
semua pengetahuan umum yang harus diketahui kontestan Miss World di
atas, dimana letak pornografi dan pornoaksinya? Dimana letak tidak ada
manfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya wanita? Saya rasa, para
demonstran penolak Miss World ini, belum tentu bisa menguasai
topik-topik yang harus dikuasai kontestan sebagai syarat memenangkan
Miss World. Jadi, hanya wanita cantik dan cerdas saja yang bisa
memenangkan kompetisi ini. Secerdas-cerdasnya wanita, jika pria hanya fokus melihat dada dan bawah pusar wanita saja, tentu saja jadi porno pikirannya.
Masyarakat
Bali sangat antusias dengan pelaksanaan Miss World di Bali. Inilah
bentuk demokrasi masyarakat Bali akan perbedaan, adat, agama, dan
budaya.
Kontestan Miss World Silakan Enjoy di Bali..